Posts
Showing posts from November, 2019
SELANGKAH LEBIH PAHAM TENTANG PUBERTAS
- Get link
- X
- Other Apps
Masa remaja merupakan masa transisi kehidupan terpenting yang didorong oleh perkembangan biologis. Remaja akan mengalami masa pubertas meliputi perkembangan sosial, emosional, dan perkembangan seksual. Pubertas adalah masa perubahan fisik dan seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja, biasanya berlangsung usia 13-20 tahun. Perubahan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan yang terjadi pada masa remaja ditandai dengan perubahan pada karakteristik seks primer (Primary Sex Characteristics) dan perubahan pada karakteristik seks sekunder (Secondary Sex Characteristics). Perubahan seksual tidak sama pada setiap anak, dan terdapat perbedaan umur setiap individu. Perubahan fisik sebagai ciri seks sekunder yang terlihat dari luar terjadi selama pubertas adalah perubahan yang menyertai ciri seks primer. Perubahan seks primer pada laki-laki pada masa pubertas ditandai dengan mimpi basah, sedangkan perubahan sekunder berupa suara mulai...
REMAJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
- Get link
- X
- Other Apps
Usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun, sedangkan menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 35 Tahun 2015 usia remaja adalah 10-18 tahun, selain itu menurut Badan Kependudukan dan Keluargan Berencana Nasional (BKKBN) usia remaja adalah 10-24 tahun. Masa remaja menjadi masa peralihan dari anak menuju dewasa dan terjadi perubahan fisik, kognitif, sosial dan emosional untuk mempersiapkan diri menghadapi masa dewasa, masa remaja merupakan masa dimana rasa ingin tahu tentang segala sesuatu termasuk ingin tahu tentang kesehata reproduksi. Pengetahuan remaja yang cukup tentang kesehatan reproduksi diharapakan mampu menjaga kesehatan diri untuk melangkah ke masa dewasa dan hidup berkeluarga dengan reproduksi yang sehat. Sumber informasi yang memadai tentang KRR memaksa remaja berusaha mencari akses informasi kesehatan dan melakukan eksplorasi sendiri terutama melalui media. Kurangnya pengetahuan dan pencarian informasi yang salah mengenai KRR dapat mempengaruhi peril...
HAK-HAK REPRODUKSI
- Get link
- X
- Other Apps
Menurut BKKBN tahun 2000, kebijakan teknis operasional di Indonesia untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak reproduksi meliputi p romosi hak-hak kesehatan reproduksi, a dvokasi hak-hak kesehatan reproduksi, K IE hak-hak kesehatan reproduksi dan si stem pelayanan hak-hak reproduksi. Hak-hak reproduksi meliputi : Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya Hak ...
KESEHATAN REPRODUKSI-2
- Get link
- X
- Other Apps
Pembahasan ruang lingkup ilmu kesehatan reproduksi dapat dimulai dari deteksi dini, pencegahan, patofisiologi, diganosis hingga tatalaksana. Pengembangan penelitian dan kontribusi dalam bidang kesehatan reproduksi lebih lanjut dapat dilakukan pada kasus di rumah sakit, penelitian seluler dan epidemiologi.
MENCEGAH KEHAMILAN REMAJA DEMI KUALITAS GENERASI BANGSA YANG LEBIH BAIK
- Get link
- X
- Other Apps
Kehamilan remaja di dunia dapat terjadi pada masyarakat dengan latar belakang tingkat ekonomi rendah, kurangnya pendidikan, kurangnya lapangan kerja dan termasuk keputusan orang tua agar anak mendapat kehidupan yang lebih baik. Untuk beberapa remaja perempuan mungkin mereka akan menghadapi rasa tekanan sosial untuk menikah, setelah menikah dan saat memiliki anak. Bagi banyak remaja, kehamilan dan persalinan tentu tidak diinginkan. Berdasarkan Riskesdas (2013) menyatakan bahwa angka kehamilan remaja usia 15-19 tahun di Indonesia tertinggi pada daerah perdesaan. Sehubungan dengan dijalankannya program kunjungan minimal 4 kali ANC ( antenatal care) atau pemeriksaan kehamilan, cakupan ANC secara global di negara berkembang telah meningkat. Tetapi masih terdapat remaja perempuan yang belum melakukan ANC rutin dan juga mendapat kualitas perawatan yang kurang bagus, seperti data UNFPA (2018) tahun 2006-2016 di Indonesia kelahiran yang ditangani oleh tenaga kesehatan masih 87%, s...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
- Get link
- X
- Other Apps