REMAJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI


Usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun, sedangkan menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 35 Tahun 2015 usia remaja adalah 10-18 tahun, selain itu menurut Badan Kependudukan dan Keluargan Berencana Nasional (BKKBN) usia remaja adalah 10-24 tahun. 


Masa remaja menjadi masa peralihan dari anak menuju dewasa dan terjadi perubahan fisik, kognitif, sosial dan emosional untuk mempersiapkan diri menghadapi masa dewasa, masa remaja merupakan masa dimana rasa ingin tahu tentang segala sesuatu termasuk ingin tahu tentang kesehata reproduksi.
Pengetahuan remaja yang cukup tentang kesehatan reproduksi diharapakan mampu menjaga kesehatan diri untuk melangkah ke masa dewasa dan hidup berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.

Sumber informasi yang memadai tentang KRR memaksa remaja berusaha mencari akses informasi kesehatan dan melakukan eksplorasi sendiri terutama melalui media. Kurangnya pengetahuan dan pencarian informasi yang salah mengenai KRR dapat mempengaruhi perilaku beresiko pada remaja yang dikenal dengan tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja atau Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR)

Kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan, peran orang tua, dan akses informasi memiliki berpengaruh terhadap KRR. Pengetahuan merupakan faktor pendorong perilaku seseorang dimana pengetahuan baik akan mendorong perilaku yang baik pula. Orang tua memiliki peran dalam memberikan informasi terkait kesehatan reproduksi pada anak remaja. Hal ini terjadi karena orangtua merupakan lingkungan primer bagi anak-anaknya yaitu merupakan hubungan antar manusia yang paling intensif dan paling awal terjadi dalam keluarga. Rasa tabu dan ragu pada orang tua dalam memberikan informasi tentang masalah kesehatan reproduksi pada anak remajanya menyebabkan remaja mencari informasi sendiri terkait masalah kesehatan reproduksinya. Peran orangtua yang ragu dalam memberikan informasi, menyebabkan remaja cenderung untuk mencari informasi sendiri tentang masalah kesehatan reproduksinya walaupun seringkali tidak benar, seperti melalui teman sebaya, internet, tabloid, film yang kurang baik tetapi dirasakan nyaman oleh remaja dalam mengatasi masalah akan kesehatan reproduksinya.

Comments

Popular posts from this blog

MENCEGAH KEHAMILAN REMAJA DEMI KUALITAS GENERASI BANGSA YANG LEBIH BAIK

SELANGKAH LEBIH PAHAM TENTANG PUBERTAS