KESEHATAN REPRODUKSI-2
- Get link
- X
- Other Apps
Pembahasan ruang lingkup ilmu kesehatan reproduksi dapat dimulai dari deteksi dini, pencegahan, patofisiologi, diganosis hingga tatalaksana. Pengembangan penelitian dan kontribusi dalam bidang kesehatan reproduksi lebih lanjut dapat dilakukan pada kasus di rumah sakit, penelitian seluler dan epidemiologi.
- Get link
- X
- Other Apps
Popular posts from this blog
Bimbingan Belajar Ukomnas Bidan
MENCEGAH KEHAMILAN REMAJA DEMI KUALITAS GENERASI BANGSA YANG LEBIH BAIK
Kehamilan remaja di dunia dapat terjadi pada masyarakat dengan latar belakang tingkat ekonomi rendah, kurangnya pendidikan, kurangnya lapangan kerja dan termasuk keputusan orang tua agar anak mendapat kehidupan yang lebih baik. Untuk beberapa remaja perempuan mungkin mereka akan menghadapi rasa tekanan sosial untuk menikah, setelah menikah dan saat memiliki anak. Bagi banyak remaja, kehamilan dan persalinan tentu tidak diinginkan. Berdasarkan Riskesdas (2013) menyatakan bahwa angka kehamilan remaja usia 15-19 tahun di Indonesia tertinggi pada daerah perdesaan. Sehubungan dengan dijalankannya program kunjungan minimal 4 kali ANC ( antenatal care) atau pemeriksaan kehamilan, cakupan ANC secara global di negara berkembang telah meningkat. Tetapi masih terdapat remaja perempuan yang belum melakukan ANC rutin dan juga mendapat kualitas perawatan yang kurang bagus, seperti data UNFPA (2018) tahun 2006-2016 di Indonesia kelahiran yang ditangani oleh tenaga kesehatan masih 87%, s...
SELANGKAH LEBIH PAHAM TENTANG PUBERTAS
Masa remaja merupakan masa transisi kehidupan terpenting yang didorong oleh perkembangan biologis. Remaja akan mengalami masa pubertas meliputi perkembangan sosial, emosional, dan perkembangan seksual. Pubertas adalah masa perubahan fisik dan seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja, biasanya berlangsung usia 13-20 tahun. Perubahan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan yang terjadi pada masa remaja ditandai dengan perubahan pada karakteristik seks primer (Primary Sex Characteristics) dan perubahan pada karakteristik seks sekunder (Secondary Sex Characteristics). Perubahan seksual tidak sama pada setiap anak, dan terdapat perbedaan umur setiap individu. Perubahan fisik sebagai ciri seks sekunder yang terlihat dari luar terjadi selama pubertas adalah perubahan yang menyertai ciri seks primer. Perubahan seks primer pada laki-laki pada masa pubertas ditandai dengan mimpi basah, sedangkan perubahan sekunder berupa suara mulai...
Comments
Post a Comment